Alam Takambang Jadi Guru

Mari berguru pada alam yang terhampar…

Cinta gila dan mimpi

23 Komentar

Trance. Aku baca beberapa komen—dari pakar tentunya—kalau Andrea seolah ‘trance’ sewaktu menulis tetralogi Laskar Pelangi. Rasanya akupun ikutan trance sewaktu membaca buku-bukunya, terutama, yang pertama dan ke empat. Atau lebih tepat gregetan atau justru kecanduan ya? Yang jelas aku tak sabar banget ingin membaca Maryamah beberapa minggu lalu mampir di Sastra Belitong ada postingan tentang pre-launch Maryamah Karpov. Ternyata aku kecele, pre-launch tapi belum launch dan tak ada di Gramedia Medan. Baru kemarin ’dendam’ terobati. Aku baca tuntas Buku Keempat dari sore, selesai siang ini. Tapi tentu saja tidak terus-menerus baca, diselingi tugas Ibu RT dunk ah, nyapu, masak, strika, neminin anak-anak main, joget-joget dengan Nay, dst…dst..eh back to the trance...

Sungguh rasanya tak tertahankan, berkali kali aku bilang ”Oh Tuhan” bagaimana nih orang bisa menulis begitu baik, aku tak punya kata yang tepat. Karyanya menyesapku, membuat tersenyum, terharu atau tertawa karena humornya yang asli menggelitik, atau tiba-tiba bersemangat karena semangat yang ditularkan mimpi-mimpinya. Dia sungguh genius, yang membuat setiap kata bermakna dan sayang kalau di skipped. Aku pernah merasakan hal ini dulu waktu ABG, membaca karya-karya Sidney Sheldon. Tapi kayanya Andrea lebih nyastra dari gaek itu.

Kedahsyatan cinta pertama—dibuku sebelumnya, telah membawa Ikal mengelilingi separuh dunia, mencari A Ling kekasih hati, melakukan hal-hal yang sepertinya mustahil. Ini yang membuatku penasaran banget bagaimana kelanjutan kisah A Ling dan Lintang tentunya, si genius yang nasibnya mengenaskan.

Kepiawaiannya menggambarkan sesuatu yang sederhana dengan detail yang menarik, membuatku sangat terkagum-kagum, terutama pengetahuannya tentang alam, pohonan dan burung-burung. Tentunya karena ilmu, kawan, ilmu! *Hehe..ketularan Andrea*

Kategori tulisanku ini, kukatakan tentang buku–tapi bukan review–sebab biasanya suka-sukaku sendiri, apa saja yang terasa, terpikir tentang buku dan orang-orang yang menginspirasi, dan tentunya aroma-aroma narsis—menghubung-hubungan dengan kehidupanku sendiri. Padahal Andrea sedikitpun tidak pernah mengesankan narsis walau novel ini berupa memoar. Sungguh kisah ini membuaiku ke masa lalu. Ketika Ikal dengan indahnya menggambarkan suasana ketika melakukan kegiatan di alam dengan ayahnya, seperti mengambil jambu mawar di hutan, aku terharu-haru ingat masa-masa indah dengan Papaku sendiri menyusuri bukit-bukit Sumpu di sekitaran Danau Singkarak, hiking, berburu tupai, lalu turun bukit ke sungai Sumpur dan Danau memancing. Aku dan dua adikku yang waktu itu masih anak-anak, biasanya berkecimpung (bermain air, bukan berenang beneran), biasanya di depan rumah keluarga Fariz R.M. sambil berharap doi tiba-tiba nongol hehe…padahal konyol banget, dianya kan di Jakarta yah.

Dan yang menohok rasa juga, kisahnya dengan A Ling…Toko Sinar Harapan yang mengingatkanku pada Toko Lain disuatu tempat, di zaman batu, lelaki Tiong Hoa bermata besar (aneh ya), kisah cinta pertama yang mirip-mirip…*ah stop here* 😉

Cinta Arai yang sedahsyat terjangan badai, duh membuat termehek-mehek. Lalu Lintang yang jenius telah menemukan Lentera Jiwanya, aku senang dia jadi juragan kopra dan tetap nge-einstein.

Pelajaran moral si Ikal yang ke-19: cinta bisa saja berbanding terbalik dengan waktu, tapi pasti berbanding lurus dengan gila. Bener banget!

Kekuatan mimpi yang ajaib, mampu membuat orang melakukan hal-hal luarbiasa, ketika Ikal membuat perahunya dengan bantuan Laskar Pelangi, menempuh bahaya demi sebuah mimpi untuk berjumpa belahan jiwa. Sempat aku berpikir, sungguhankah bagian ini?

“Tak ada harapan disana, tapi aku tahu, ” ucapnya pelan.

”Aku tahu, kita pasti bertemu lagi.” (MK-hal 431). (A Ling)

*Ah Ra, akankan kita bertemu lagi?*

Kalau soal bekerjakeras, ya Tuhan, aku salut pada para pekerja keras seperti Andrea dan teman-temannya itu. Dan ketika Ikal belajar menggesek biola, mau tak mau juga mengingatkanku pada masalalu, seorang sahabat dekat penggesek biola yang baru kutemukan lagi baru-baru ini, kini dosen seni musik di UNP. Duh Yens, aku rindu nada itu.

Sebagai novel tentu saja imajinasi tetap bermain, itulah kekuatan novel, bagiku yang penting, sebuah karya, adalah manfaatnya terhadap masyarakat. Percayalah kalau membaca novel ini, kamu akan ketularan semangat!

Kau bacalah ini, Rahasianya Ikal:

Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan

Buah paling manis dari berani bermimpi

Adalah kejadian-kejadian menakjubkan

Dari perjalanan menggapainya

Tapi aku benci endingnya, menyedihkan, tapi ini kisah nyata ya?

Ikal merasa ruh tercabut dari jasadnya, ketika ayahnya, orang yang paling dihormatinya di dunia, menyiratkan (sebab dia tak berkata) hal yang tidak bisa dipercaya ketika Ikal ingin melamar kekasih hati. Kiamatkah kau waktu itu Andrea? Aku mereka-reka, apakah “perbedaan”, penyebab ayah Ikal menolak A Ling ya? Duh Tuhan, perbedaan! Aku benciii.

Dan tak bisa dipungkiri sebuah jejak kenang masa lalu membayang-bayang; aku justru mematahkan putik bunga yang belum kembang karena kecut menghadapi bayangan penghadang, perbedaan!

Aku yang tergila-gila dengan karya Andrea tak pernah tahu kehidupan pribadinya, kemarin penasaran, lalu searching: nemu beberapa gossip, tapi katanya sih Andrea masih perjaka dan single loh hehe…Untung ya gue gak gila sama orangnya, tapi bagi jomblo boleh tuh usaha! 😉

Satu yang aku keberatan: Judulnya kok “Maryamah Karpov” sih, kenapa bukan “Mimpi-mimpi Lintang” saja? Soal Maryamah hanya sedikit sekali dibahas dan aneh kalau jadi judul.

Ayahanda Medan, 8 Desember 2008

23 thoughts on “Cinta gila dan mimpi

  1. memang mimpi itu indah, lebih indah lagi apabila kita telah menggapai mimpi itu. 😉

    keep dreaming and doing the best.

  2. sebenarnya saya paling suka sama edensor. cerita andrea yang sekarang kog kedengarannya terlalu luar biasa ya?
    jadi agak meragukan kebenarannya. saya sebenarnya berharap kali ini adalah kisah nyata. jadi bingung, ada yang tahu ini kisah nyata ato bukan ngga?

    http://scorvlove.blogspot.com

  3. Mas Yudhi: bener mas, semoga kita bisa menggapai mimpi2 ya

    O-chan:

    menurut hasil searching saya kemarin, dasar kisahnya nyata, tapi tentunya karya fiksi (walau penerbitnya menyebut: cultural literary nonfiction)–kata Andrea tetaplah ada unsur imajinasi dan apa ya namanya, sedikit melebihkan?

    bagi saya yg penting suatu karya original, khas dan punya nilai manfaat, nyata atau khyalan tak masalah…namanya juga novel

  4. saya belom baca 😦

    sini tak pinjemin, tapi jemput ke medan hehe

  5. wah wah .. jadi makin penasaran sama Novel karya dia, kalo ke Gramedia aku coba beli satu. Semoga cocok.

    komen yang ini
    ” Dan yang menohok rasa juga, kisahnya dengan A Ling…Toko Sinar Harapan yang mengingatkanku pada Toko Lain disuatu tempat, di zaman batu, lelaki Tiong Hoa bermata besar (aneh ya), kisah cinta pertama yang mirip-mirip…*ah stop here* 😉 ”

    mau donk lanjutannya he he he…
    cinta pertama tak terlupa sepanjang masa huahahaha…

    Meiy.. (OOT, aku jawab pertanyaan di blog ku disini yach..)
    Dona sekarang masuk minggu ke 29.
    Duh.. aku seneng banget waktu baca comment mu, ada sahabat “maya” (tapi nyata) disana yang memperhatikan kami berdua.. makasih meiy…

    hehe…secretlah Okta, gak enak diinget2, so sad.
    mudah2an sehat dua2nya ya :), eh bapaknya juga ya…

  6. katanya Andrea membatalkan pernikahannya dgn seseorang padahal namanya pernikahan sudah terjadi sebuah hubungan….hehehhe

    Aku blm pernah baca….coba diliat apakah setelah ini dia menulis hal lain yg di luar tetralogi, dan apakah sebaik yg tetralogi…

    hehe iya, aku baca gosipnya, sebel bgt sm perempuan itu, kalao iya kok ngakunya setelah andrea kaya & terkenal sih…bukan dr dulu2 minta balik. sedih sih kok gak jadi sm A Ling aja, *wonder gimana A Ling skrg ya*

    tapi aneh juga ya, sempat nikah tapi–konon, katanya–masih perjaka hahaha..kesian bgt kau andrea…

  7. memang mozaik2 andrea dalam tulisannya sangat lengkap dan “mengajak” tanpa “mengejek”.

    cuma maryamah karpov blom beli, hehehe
    ondeh jendral kama se ko ha, sibuk sih sibuk, santai paralu juo, beko lupo nyari bini 😀

  8. saya beli tanggal 28 Nov 2008. di gramedia citraland, mayan, dapat hard cover dan discount 30%. pas sampai rumah langsung dibaca istriku…. karena memang dihadiahkan buat dia. seperti 3 buku sebelumnya.

    2 hari kemudian… dipinjam teman istriku…. lalu, dengar2 katanya sekarang ada di anak SMA Putri yang ngefans banget sama Andrea Hirata… ooh nasib… kapan gue bacanya nih!

    tapi meiy! judul “mimpi2 lintang” kurang menarik… justru MK lebih punya nilai jual buat buku ke-4 AH. urusan si MK cuma sedikit di singgung, ya mungkin karena itu, karena sebentar saja… hehehe… makasih puisinya ya!

    berurusan dg penerbit, urusan jualan ya..tak bisa dihindari kali ya, kaya JT juga, aku suka judulnya yg asli.

  9. wempi kurang suka novel, lebih suka komik, hihihi…

    ah wempi kan masih kecil 😛

  10. tampaknya bakalan lama ngendon di gramedia nih kalo ke indo.

    teringat dulu susah banget berenti kalo udah memulai sidney sheldon.

  11. tampaknya bakalan lama ngendon di gramedia nih kalo ke indo.

    teringat dulu susah banget berenti kalo udah memulai sidney sheldon.

  12. setuju, laskar pelangi memang dahsyat.. tapi belum sempet baca novel selanjutnya…

    mas deddy juga dahsyat…musiknya 🙂

  13. Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan

    Buah paling manis dari berani bermimpi

    Adalah kejadian-kejadian menakjubkan

    Dari perjalanan menggapainya

    Hmm… cool 🙂

    spiritful

  14. wah, mau komentar bingung neeh..
    gak punya bukunya..oh ya…gimana kalo bukunya di scan terus jadiin file PDF terus dikirim ke saya?
    gak usah bilang2 penerbitnya kalo bukunya dikopi 😉

    tingga dima kini ko Puti?

    hehe gak punya scanner,lagian males var, tebel bangets…:D *lirik2 penertbit andrea*
    ambo kini di medan vara.

  15. ber awal dari mimpi … semua serba mungkin

    mimpi dan semangat ya mas

  16. saya belum baca maryamah karpov…….. penasaran

    iko ha uni pinjaman, japuik ka medan

  17. Iya Ni, judulnya emang pas Mimpi-mimpi Lintang… BTW, Uni juga sangat pandai merangkai kata, niatin bikin novel Ni…

    niat sih ada ded, doain ya, aku bisa 🙂

  18. he he, sayangnya saya belum baca buku keempatnya. sebagai seorang yang berprofesi guru, mudah-mudahan saya bisa mengikuti jejak bu muslimah.

    entah dimana dan jadi apa murid-murid yang dulu pernah saya didik dan ajar may…

  19. Sarah anakku yang kelas enam SD sudah baca semua, yang Maryamah itu habis dobacanya dalam 2 hari. Kata temenku yg psikolog, aman buat anak2.

    Aku malah belum baca satu pun. Takut ngiri, hihihi Pengen nyediain waktu biar bisa konsen banget bacanya… jadi nggak fast reading loncat2 kayak kalo aku baca buku, even bukuku sendiri, hihihi.

  20. Membaca review ini membuat semangatku melonjak. Maka dengan lonjakan ini, aku beranikan diri menyampaikan:
    Lowongan Kerja: Asisten Pribadi seorang Penulis Buku

  21. Sayangnya, saya baru sebatas mendengar cerita kedahsyatan novel-novel karya Andrea Hirata alias belum membacanya. Mendengar cerita2 itu jadi takut klo sudah membaca jadi ketagihan ga inget istri hehee.
    Salam kenal

  22. Ping-balik: Sastra yang melembutkan hati, keseimbangan jiwa dan Andrea Hirata. | Alam Takambang Jadi Guru

Tinggalkan komentar