kemanakah bisa menepi ke sepi tersunyi agar tak riuh kau debar
di sukmaku?
dimanakah riuh gemuruh jiwa nelangsa mendamba sua
sedang kau fatamorgana?
kemana bisa kupendam redam gejolak batin
meredakan ingin
Oh Maha Cinta
biarkan kuremuk terkapar di sajadah penghambaan
sebab tak mampu kucerna Jalan Cinta
biar kunikmati perih luka
guratgurat perjalanan
kerikil tajam, sembilu mengilu
pasrah menyerah, biarlah kalah
asal Engkau ridha kan cahaya
menuntun gelap jalanku.
Soliloquy,
Darussalam, 22 June 2018
:PS
Photo credit:
Juni 25, 2018 pukul 8:38 pm
Salamaik hari rayo, uni. Maaf lahir dan batin.
Desember 28, 2019 pukul 9:47 pm
Puisi yang sarat makna,nice 😀