Alam Takambang Jadi Guru

Mari berguru pada alam yang terhampar…

Hari yang sempurna

18 Komentar

Bagaimana memulai hari yang sempurna? Bagiku mungkin sekuntum mawar, segelas kopi dari kekasih atau untuknya dariku, embun dan matahari cukuplah. Oya tentu saja senyum anak-anak, harapan dan doa. Ya sempurna! Lebih baik lagi kalau malamnya juga sempurna, istirahat yang cukup, bermesraan dengan keluarga, bermesraan dengan DIA.

Tapi mampukah kita bendung hal-hal yang merusak mood, gangguan dari luar diri? Bisa saja berupa hal-hal kecil yang menjengkelkan, listrik mati, macet, hal-hal yang diharapkan namun tidak terjadi, dsb. Dan yang tidak dapat dihindari adalah arus informasi yang datang dengan sendirinya di abad canggih ini? Informasi yang mengenaskan setiap hari.

Tak sengaja pengin dengar lagu dari radio, eh ternyata isinya masih saja tentang kekerasan dan arogansi orang-orang yang merasa selalu benar, carut-marut kondisi bangsa, demo karena harga-harga yang mencekik, bencana demi bencana…Ya Tuhan, bisa nyut-nyut kepala kalo dipikirin! Apalagi kalau dampaknya juga terasa bagi pribadi.

Kadang-kadang aku tak mau menonton TV atau baca koran karena hanya akan menambah kegelisahan, bukan tak peduli. Mungkin karena didikan ortu dan entah pengalaman hidup, aku merasa praktis pragmatis, lebih suka berempati daripada simpati, kalau tak ada yang bisa aku lakukan, mending diam. Aku lebih percaya pada yang ditulis di Buku Secret bahwa pikiran negatif yang berkumpul banyak di dunia ini bisa berdampak lebih buruk terhadap bumi. Misalnya kalau semua orang melakukan aksi-aksi anti kekerasan justru mereka semakin terpicu dan diarahkan oleh pikiran untuk kekerasan sebab fokus mereka adalah kekerasan, bukan perdamaian. Aksi mereka memaki, bukan berbuat baik. Mestinya aksinya bukan anti kekerasan tapi aksi DAMAI. Bukan menghujat tapi berbuat, sekecil apapun, lakukanlah yang besar kalau kita mampu.

HARI YANG SEMPURNA ADA DI DALAM KEPALA & JIWA. Sempurna sebatas kemampuan manusia tentunya!

*******

Tulisannya ngaco ya? Mungkin ‘lukisan ‘ pikiran yang sedang berkecamuk tentang banyak hal, tiga minggu ini aku sibuk banget dengan seabreg kegiatan kerja dan rumah, terburu-buru kesana kemari, dan mungkin beberapa minggu atau bulan (?) berikutnya….Hehe sok sibuk banget, berusaha untuk cuek dengan berita koran. Eh ternyata aku masih punya hati dan pikiran, teteeep aja mikir! Menyedihkan sekali rasanya ngeriku negeriku ini. Dan yang bisa dilakukan mungkin mulai membuang pikiran-pikiran negatif, lebih fokus ke arah positif.

Maaf buat teman-temin yang mampir, aku belum sempat blogwalking, ini nulis sepontan bah karena resah kali ya! Biasaaa proses katarsis 😀

Mari ciptakan hari yang sempurna dengan mengoreksi setiap aksi kearah lebih baik (peringatan untuk diri sebenarnya seeh).

Pinjem gambar orang disini.

18 thoughts on “Hari yang sempurna

  1. When “borrowing” photos, it’d be good behavior to check with the copyright holder (which in the case of this post would be me). Please at least include a copyright notice.

    Of course, you’ll also notice that hotlinking photos is forbidden from my site, so your visitors will not see the picture.

    Hi Sami, I am sorry that I used your photo, actually yesterday I wanted to ask your permission, but the connection was down (always happening here in Medan, Indonesia). Not only reason, because I know you will know if somebody links to your blog as I also experienced 🙂

    I am sorry if I do not know that I could not use it. However, I have given CREDIT link. I thought it’s better for me to change it now.

    So best regards from Medan, if you don’t mind, let me add you to a friend list?

  2. Just noticed that there is a link to my site here, too – not understanding the language that might be giving credit for the photo.. if that’s the case, great.

    But again note that you need to copy the photo to your own server to have it visible.


    Actually I have made credit Sami 🙂 I left message in your blog. peace!

  3. wah sama lihat berita dimana2 isinya sama. hmmm. sedemikian parahkah negeri ini?

    mari menjadi bagian yang memperbaiki keparahan mas 🙂

  4. hari yang sempurna? hmmm….bagus kalau msh bisa memperhatikan begini, Meiy……..aku sendiri kok tidak pernah terpikir utk menilai begini…padahal bisa jadi penyemangat ya…..

    apalagi yg kita miliki yg paling berharga selain semangat yo jeng?

  5. media di indonesia mungkin sudah terjangkit penyakit yellow news.

  6. Wem: apaan tuh yellow news? mirip2 penyakit kuningkah? hehe 😀

  7. heheheheh…itulah hidup, di situ seninya berdiam di negara bernama Indonesia…

    kita nikmati nja?

  8. lumrah meiy, sifat dasar manusia. pada saat kekerasan demikian menghantunya, kita rindu kedamaian.

    dan rindu itu terjadi…hiks…hiks…kedamaian forever

  9. Mari ciptakan hari-hari yang sempurna..

    *mantab mbak tulisannya..

    iya fian, sempurna seukuran manusia

  10. kadang ingin berlari dan bersembunyi dalam tenang,..
    tuk gapai kedamaian,….
    uni,..mantaps lo liak,….

    dalam sunyi dg Nya ya avar

  11. kesempurnaan hanya milikNYA, tapi kedamaian bisa kita usahakan kan, Meiy? 🙂

    ‘sempurna kita’ terbatas kemampuan manusia, ya damai wi 🙂

  12. oiii………nie…….jangan terlalu difikirkan….nikmati aja….nikmati semabri berdoa semuanya akan berjalan dengan aturan-NYA…..dan semoga semua berkah selalu dalam hari-ahrinya.

    senantiasa berdoalah buat kedamaian dan kejyaan bangsa ini.

    mulai dari diri sendiri, saat ini, dan hal terkecil..kata2 AAgym..

    lai sehat2 kan ni..???

    iyo al, mokasi, insya Allah selalu bedoa. alhamdulillah lai sehat ko

  13. dan DAMAI negeriku…..hingga SEJAHTERA…lah ia.amin ya Allah

    amiiin 🙂

  14. Kalau sedang di kampung…

    Hari sempurna itu bagi saya rasanya hampir tiap hari. Dengan rutinitas yang saya cicipi: mengantar ibu (yang seorang guru) dan adik bungsu ke sekolah, ketemu dengan perempuan tercantik yang sudah saya pilih, menjemputnya makan siang…

    Dan sore, menghabiskan waktu di pantai, sambil ngopi dan main gitar 🙂

    Banyak hal buruk di muka bumi ini. Tapi saya cuma mencari sisi baiknya saja. Kalau terus melihat keburukannya, bisa-bisa awak jadi bunuh diri :mrgreen:

    yep bener sekali lex, mikirin negatif bisa matee hehe

  15. memulai hari yang sempurna? Bagiku mungkin sekuntum mawar, segelas kopi dari kekasih atau untuknya dariku, embun dan matahari cukuplah. INI MAH UDAH SERAKAH. HEHE

  16. tolang gambar daun talasnya di perbagus

  17. lagi tafakkur tentang rumahtangga dan asmara plus sosial

Tinggalkan Balasan ke Wempi Batalkan balasan