Senja. Pada angin. Pada rumput. Pada pohon pinggir kali
Usai hujan. Panorama selari
Senja. Ketam-ketam berebut kulit jeruk
terbit ibaku, betapa nelangsa hidupmu
mungkin sengsara sebab smakin sempit
daerah jelajahmu, ditimbuni menjadi rumah-rumah
Mengitipmu melarikan kulit jeruk
ke liang yang antik berceruk-ceruk
berpasir-pasir seperti istana impian masa kecil
mengapa baru kusadari keindahan ini
tenanglah kawan
kan kubiar kau aman mendekam
takkan kutimbun jadikan kebun
biarlah bunga-bunga mekar di hatiku saja
tanpa perlu mengorbankanmu
kita bisa berteman
berbagi senja, berbagi sepi
berbagi arti kebesaranNya
Lamreung, Banda Aceh – Jun 26, ‘04