Terbangun pagi hari (setelah tertidur lagi usai Subuh) my love mengajak ke kebun, “Ma, bunga mawar Mama sudah mekar lho, banyak!”
Apa yang lebih indah dari senyum kekasih dan bunga yang mekar di pagi hari?
Abang baru saja membelikanku beberapa mawar; jingga, merah, ungu, putih, dll. Kadang malu menulis cinta di blog, terutama esai, biasanya aku lebih suka menuliskannya dalam puisi yang tak begitu to the point. Lalu kupikir-pikir kenapa malu? Banyak orang menulis tentang cintanya, mengekspresikan menjadi buku, puisi, lukisan, dsb. Cinta adalah anugerah terindah dariNya, terserahlah orang menilai narsis ya π
Pagi kesukaanku adalah bangun, berdoa masih di tempat tidur, pernafasan sebentar, lalu shalat, kalau sudah terang berjalan-jalan di kebun, menikmati udara yang masih segar, dan kalau beruntung menikmati wangi melati, mawar atau bunga kembang sepatu yang mekar. Kalau banyak, aku memetik beberapa untuk dirangkai di vas atau di bawa ke kantor. Abang sekarang usaha tanaman hias join dengan Mak Ciknya, dia suka tanaman dan hewan. Tapi merawat tanaman yang berbunga khusus untuk istrinya, nggak dijual.
Setelah itu kami basitungkin mengerjakan pekerjaan rumah tangga berdua; masak, nyiapin anak-anak ke sekolah, strika, dll. Kalau aku masak untuk sarapan & makan siang, abang pasti bantu menyuapi Nay, memandikannya, dan mengantar Uqan ke sekolah. Kalau Nay berulah hanya mau sama Mama, maka si abang yang nyiapin sarapan. Kalau terlambat bangun karena keasyikan begadang, kami beli sarapan, makan siang juga beli. Kita sepakat segalanya dibuat mudah.
Begitulah my love, dulu sebelum menikah aku anggap abang bukan orang yang romantis sebab sangat berlawanan denganku, aku suka sastra, dia science, kalau aku bumi dia langit, kalau aku api, dia air. Tapi bumi selalu membutuhkan langit bukan, dan sebagai air dia memerciki tamperamenku yang tinggi pelan-pelan, tak memadamkan, justru menyejukkan….Setidaknya itu yang kurasa. Bagiku dia embun.
Seiring tahun, aku tahu menerima seseorang apa adanya dia, itu lah cinta. Abang tak pernah menyukai fiksi, novel, atau puisi. Kalau aku kasih puisi biasanya senyum-senyum saja dan bilang: “Papa nggak ngerti puisi Ma.” Tapi tetap saja aku memberinya puisi, yang terakhir yang ini. Ada kemajuan dia bilang: “Bagus Ma puisinya, indah!” Dan senyum dan……..;)
Nyatanya romantisme tak mesti hal-hal yang seperti dalam bayanganku sebelum menikah; candle light dinner before making love, sekuntum mawar, puisi atau lagu atau gitar……tak perlu…….Kupelajari seiring waktu, bertindak realis juga romantis. Misal dia tak akan pernah menyanyikan lagu cinta untukku karena abang nggak bisa nyanyi, atau puisi, tapi dia tak pernah lupa menanyakan kondisiku, bertanya apakah perlu dipijit, perlu air panas untuk mandi kalau aku pulang kerja malam, membuatkan jus untuk aku dan anak-anak, membelikan vitamin, bahkan tak malu beliin ‘pampers’ kalau aku butuh dan sulit keluar rumah, dsb. (banyak sekali euy!). Abang mengerjakan apa saja yang bisa dikerjakannya tanpa mengeluh. Dan kalau aku lagi kumat gilanya (baca PMS), abang akan membungkamku dengan romantisme, canda, atau menyuruh berwudhuk. Alhamdulillah Tuhan memberiku manusia paling sabar yang pernah kukenal.
Kalau gundah di kantor aku pasti meneleponnya, mendengar suara abang, sejak dulu selalu menentramkanku. Suaranya dan ‘aroma’nya adalah hal membuatku mabuk kepayang dulu sebelum nikah hehehe…;) eh sekarang masih. Sekedar janji nanti sore akan ngopi bareng di kebun belakangpun terasa indah. Kadang-kadang janjian ngopi di cafe (kedai oi) dekat rumah. Dan aku? Aku sering merasa bersalah dan berdosa pada Tuhan karena sering menyakiti hatinya, apalagi kalau PMS, so emotional. Aku sering berpikir, kalau aku jahat pada Abang, Tuhan akan murka. Dia tak sempurna, tapi aku jauuuh tidak sempurna. Bagi kami selama ini kuncinya adalah keterbukaan, kejujuran dan komunikasi yang lancar. Masalah pasti ada saja, namanya juga hidup yah. Apapun aku katakan padanya, bahkan saat hati tergoda…walau membuat cemburu, aku yakin dia mengerti. Abangpun terbuka, tak aneh kalau dia mengomentari cewek cantik di depanku hehe namanya juga lelaki ya! ;). Bagiku, pikiran bisa dimasuki berbagai hal; baik-buruk, benar-salah, hitam-putih ataupun warnawarni, benar-liar —hasil akhir— adalah sikap dan perbuatan yang telah disaring nurani…
Lalu siapa bilang hidup tak indah?
* basitungkin = jungkir balik
Minjem paksa gbr disini
Maret 19, 2008 pukul 6:06 am
kalau baca penuturan di atas, hidup memang indah, meiy. duh, semoga kehidupan RT meiy tetap indah selamanya.
basitungkin itu artinya jungkir balik? bahasa apa siy?
Maret 19, 2008 pukul 6:27 am
Amiin, makasih tja, Insya Allah, ikhtiar, doa, tawakal π
Bahasa kampuangku tja alias Minang, artinya sibuk banget hehe…
Maret 19, 2008 pukul 11:12 am
aduh, meiy…si abang itu mau bantuin nyuapin si kecil? ckckck….jarang2 itu..
*btw, tulisan yang manis, meiy. beda sama puisi yg dikirim orang mabok ke email gw td malem, hahahah…
Maret 19, 2008 pukul 5:33 pm
Sip … keindahan sejati dari lubuk hati … Sila dinikmat
Maret 19, 2008 pukul 5:51 pm
bahwa ketulusan hanya karena sang pencipta akan membuahkan sesuatu yang penuh dengan keindahan…selamat menikmati arti kehidupan yang hakiki …
Maret 20, 2008 pukul 7:16 am
pada dasarnya, tiap pasangan punya romantismenya sendiri2 ya…..gak harus dgn bunga dsb….
My Uban, gak pernah ksh bunga aku juga geli kalo diksh bunga, gak bisa puisi tapi mau memahami dan aku juga bukan yg pandai dan senang berpuisi…..dan kami berdua sama2 orang yg keras hati, tapi punya cara komunikasi sendiri….ah, Cinta itu ya Meiy…….
Maret 20, 2008 pukul 10:58 pm
romantis gak harus yg puitis2x atau candle light dinner. nyapu rumah juga romantis kok hihihi
barusan mau nanyak basitungkin hehehhe udah ada terjemahannya.
Maret 21, 2008 pukul 5:39 am
setiap hari jatuh cinta kah???? :p
Maret 21, 2008 pukul 6:24 am
hhmm… yeah… mari kita terapkan “baytiy jannaty” Rumahku surgaku… Amiyn. π
Maret 21, 2008 pukul 7:38 am
Insya Allah langgeng sampai akhir ya mbak
saya selalu mendoakan
Maret 21, 2008 pukul 12:47 pm
subhanallah!!
ondeh mandeh,,, coiko bana uni den ko sayang ka lakinyo.
awak sato badoa sajo semoga sampai punyo cucu taruih basitungkin baduo, dan basitungkin dengan romantismenyo.
Maret 24, 2008 pukul 7:11 am
venus: weh puisinya kereeeen! :p
EWA: makasi pak motivator π always
Eddy prasetyo: iya mas, kebahagiaan kadang2 hanya dari hal sederhana yg tak perlu dicari
Jeng Bauer: intinya, menemukan cara komunikasi yg pas ya ndang!
Dian: hehe iya nyapu beduaan kalee yah di, kamu always lucu deh!
Senja: let’s fall in love everyday π
Syeedath: Insya Allah
Realylife: makasih byk mas, senang dpt tmn baru π
Ichal: yg baiak inyo cal, ambo suka jaek hehe
Maret 25, 2008 pukul 7:07 am
Waaaa… suit-suit!
Suamiku kayaknya cocok sama suamimu, Meiy: sama2 gak suka yg romantis2 , hwahaha. Kan katanya perempuan romantis emang cocoknya sama pria logis. π
Ups…
Trus, apa berarti romantis sama dg tidak logis?
*si dew jd bingung ndiri, hihihi*
Maret 25, 2008 pukul 7:11 am
OOT: maaf lupa belum jawab: sementara ini aku tinggal di Surabaya; rumah kontrakanku deket sawah beneran, cuman lima menit naik mobil speed 60km/jam dari kantor pusat Grup Jawa Pos.
Januari 6, 2009 pukul 7:29 am
lelaki walo udah uzur.. tetep aja noleh kalo liat cewek cantik π
Maret 29, 2009 pukul 3:29 pm
sangat menawan
Maret 29, 2009 pukul 3:29 pm
lihat dan rasakan indah nya
Maret 29, 2009 pukul 3:30 pm
bullshit keindahan ito tidak ada
April 8, 2009 pukul 3:25 am
Cinta tidak bisa di pisahkan oleh seseorang.
Setiap pertemuan pasti akan ada
Perpisahan……..
Akankah Cinta kita menetap??????
Mengapa Tuhan mempertemukan kita???
Bila nanti akhirnya kita di pisahkan???
Perpisahn bukan untuk saling Berpisah
Tetapi untuk saling………..
Merindukan……….
November 28, 2009 pukul 7:36 am
wah………………keren tu…….kapan ya ak pnyk cwo kyk suaminya mbk mey…hehehehe ^_^
November 28, 2009 pukul 7:39 am
hebat……….100 jempol buat pasangan mbk mey
semoga lengeng ya….doain jg ak cpt dpt pasangan yg isa ngerti n lengkapi kekurangan & kelebihan ku ya hehehehehe ^_^ Amin !!!!
Februari 20, 2010 pukul 3:42 pm
Cerita yang cukup mencerahkan. Salam kenal